Nibiru Yang Menjadi Penyebab Matahari Terbit Dari Barat Sudah Sangat Dekat |
Era Pergeseran Kutub, Siklus 3600an Tahun, Kini Tiba. Matahari Akan Segera Terbit Dari Barat
Era Pergeseran Kutub terjadi setiap sekitar 3600 tahun karena setiap kurun waktu itulah orbit Planet X/Nibiru tiba dekat orbit Bumi, sebagaimana tercatat dalam peninggalan peradaban Sumer.
Planet X/Nibiru lah yang menyebabkan terjadinya peristiwa Pergeseran Kutub.
Ini bisa lebih jelas diketahui dari penemuan geologis di tahun 1905 brupa puing-puing peradaban Andes kuno di Lembah Supe, Lima, Peru. Tapi baru di tahun 2001 usia peradaban tersebut bisa ditentukan, yaitu sekitar 3600-3800 tahun, yang kepunahannya disebabkan oleh Bencana Perubahan Iklim dahsyat.
Wilayah Lembah Supe berada di zona tumbukan antara Lempeng Nazca dengan Lempeng Amerika Selatan. Dokumentasi faktanya dilakukan oleh The National Academy of Sciences Universidad Nacional Mayor de San Marcos.
Fakta bahwa peradaban tersebut berawal sejak 2600 tahun Sebelum Masehi, merupakan temuan yang menakjubkan karena merubah asumsi-asumsi para ilmuwan tentang perkembangan peradaban awal di pegunungan Andes. Menurut arkeolog Daniel H. Sandweiss dari University of Maine, kepunahan peradaban itu juga karena kondisi teknologi saat itu yang belum dapat memperkirakan kondisi-kondisi berdekade-dekade ke depan. Temuan historis tersebut dilaporkan oleh environmental graffiti.
Temuan-temuan lain semacam itu berasal dari waktu-waktu dengan kisaran atau kelipatan waktu 3600 tahun yang lalu, era Eksodus Bangsa Yahudi, yang dipimpin oleh Nabi Musa. Ini berarti bumi kita sekarang telah tiba pada siklus 3600an tahun--era Planet Nibiru/Pergeseran Kutub. Berikut laporannya.
3600an Tahun Yang Lalu di Peru
Kepunahan Peradaban Supe: Sekitar 3600-3800 Tahun Yang Lalu
Temuan atas puing-puing peradaban kuno bangsa Amerika Latin di Pegunungan Andes, tepatnya di Lembah Supe, menunjukkan bukti-bukti pemunahan peradaban tersebut akibat perubahan iklim yang cepat sekali serta sangat merusak di Peru 3800 tahun yang lalu. Peradaban tersebut runtuh akibat gempa bumi dan banjir bah dahsyat. Dikutip dari Science Daily, kepunahan peradaban tersebut terjadi sekitar 3600 tahun yang lalu
Apakah Eksodus Bangsa Israel (Kaum Nabi Musa) Terjadi Sekitar 3600 Tahun Yang Lalu?
Temuan-temuan di Mesir yang diperkirakan berasal dari era Nabi Musa menunjukkan waktu antara 1200-1500 Sebelum Masehi, atau sekitar 3200-3500an tahun yang lalu. Temuan ini berupa mumi Raja Merneptah, yang, menurut beberapa arkeolog, berkuasa di Mesir di jaman Nabi Musa, dengan usia kerajaan antara 1570-1070 Sebelum Masehi.
Meskipun ada perbedaan-perbedaan perhitungan waktu tersebut antara satu pakar dengan arkeolog lainnya, semuanya menunjukkan kisaran waktu 3200 tahun atau lebih yang lalu.
Sedangkan Immanuel Velikovsky, yang rajin dan detil mendokumentasikan bencana-bencana alam dahsyat di jaman dahulu, menyatakan sekitar 3600 tahun yang lalu.
Imannuel Velikovsky, yang mendokumentasikan temuan-temuan tak hanya dari para geolog dan arkeolog tapi juga dari penuturan-penuturan kuno, menyatakan bahwa era eksodus bangsa Yahudi-nya Nabi Musa terjadi sekitar 3600 tahun yang lalu.
Ia menunjukkan bukti-buktinya, yang salah satunya, berupa papyrus bangsa Mesir, Ipuwer, yang disimpan di museum Leiden, Belanda. Papyrus tersebut menceritakan tentang hal-hal yang serupa dengan penuturan dalam Injil.
air sungai Nil yang berubah warna menjadi merah darah, air-airnya tak lagi bisa diminum, hewan-hewan yang mati, langit menjadi gelap, kebakaran-kebakaran, gempa-gempa bumi, rakyat Mesir yang kelaparan serta miskin....
Ia juga menunjukkan bukti-bukti dari para geolog lain bahwa, di kala eksodus itu, Gn. Santorini, Yunani, dan serangkaian gunung berapi lainnya meletus dengan dahsyatnya--lebih dahsyat dari Gn. Krakatau 1883--selama eksodus tersebut.
Dan berikut laporan dari ZetaTalk mengenai hal ini.
Bukti-Bukti Bersejarah Pergeseran Kutub
Ini hanyalah bukti geologis dan ilmiah terkini atas terjadinya Pergeseran Kutub 3600 tahun yang lalu, yaitu selama Jaman Hijrah Bangsa Yahudi.
Penelitian-penelitian ilmuwan Immanuel Velikovsky tentang apa yang tertulis dalam geologi bumi juga menemukan bahwa bencana alam dahsyat terjadi sekitar 3600 tahun yang lalu. Dalam bukunya Earth in Upheaval, ia mendokumentasikan banyak sekali dari temuan-temuan ilmiahnya. Di antaranya adalah perubahan-perubahan pada sungai-sungai dan danau-danau di benua Amerika Utara.
Earth in Upheaval by Emanuel Velikovsky, Times and Dates, halaman 202-203
Penelitian seksama oleh W.A. Johnston terhadap Sungai Niagara bed mengungkapkan bahwa kanal yang sekarang ini, telah terputus oleh air terjun sekitar 4000 tahun yang lalu. Penelitian yang sama mendetilnya terhadap delta Sungai Bear oleh Hanson menunjukkan bahwa usia delta ini adalah 3600 tahun. Penelitian oleh Claude Jones terhadap danau-danau di Great Basin menunjukkan bahwa danau-danau ini, juga sisa-sisa danau-danau glasial yang lebih besar, telah ada sekitar 3500 tahun. Gales mendapatkan hasil yang sama dari Danau Owen di Kalifornia, serta Van Winkle terhadap danau-danau Abert dan Summer di Oregon.
Penelitian-penelitian ilmiah secara konsisten menunjukkan bahwa ketinggian muka lautan-lautan di dunia anjlok sebanyak 5,5-6 meter di seluruh dunia, sekitar 3600 tahun yang lalu. Oleh karena air laut dalam jumlah sebanyak itu tak mungkin lenyap atau menguap begitu saja, dengan tiba-tiba, maka penyebabnya pastilah suatu perubahan geologis. Mungkin retakan-retakan di laut melebar dan semakin dalam. Mungkin juga ada daratan luas yang muncul ke permukaan laut. Penyebabnya tak diketahui namun faktanya didokumentasikan dengan baik.
Earth in Upheaval by Emanuel Velikovsky: Dropped Ocean Level, halaman 181-183:
R.A. Daly mengamati bahwa di begitu banyak tempat di seluruh dunia, terdapat kemunculan garis pantai sedalam 18-20 kaki (5,5-6 meter) yang seragam. Di barat daya Samudera Pasifik, di pulau-pulau yang masuk Kep. Samoa tapi tersebar sekitar dua ratus mil (321 km), kemunculan yang sama juga terbukti. Hampir setengah dari bumi ini, di St. Helena di Atlantik Selatan, lavanya terputus oleh gua-gua kering di bawah laut, yaitu lantai-lantai yang tertutup oleh batu-batu kerikil yang sudah lapuk oleh air, namun berdebu karena tak tersentuh ombak. Kemunculannya di situ juga 20 kaki (6 meter).
Di gua-gua dan pantai-pantai Cape of Good juga membuktikan kemunculannya yang sekarang dan kurang lebih seragam hingga 20 kaki. Teras-teras laut, yang mengindikasikan kemunculan yang serupa, ditemukan di sepanjang pantai Atlantik, dari New York hingga Teluk Meksiko, setidaknya 1000 mil di sepanjang pantai bagian timur Australia, di sepanjang pantai-pantai Brazil, barat daya Afrika, dan banyak pulau di Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, dan Samudera Hindia. Kemunculan itu terbaru serta dengan urutan kekuatan yang sama. Menilai dari kondisi pantai-pantai, teras-teras, dan gua-gua, kemunculan itu sepertinya telah terjadi secara bersamaan pada setiap pantai.
Menurut hemat Daly, penyebabnya terletak pada pengamblesan ketinggian permukaan seluruh perairan di bumi. Atau, menurutnya, bisa jadi itu terjadi karena telah bertambah dalamnya lautan atau karena adanya pertambahan air laut di area-area itu. Yang terutama menarik adalah masa perubahan itu. Daly memperkirakan bahwa penganjlokan tiba-tiba pada ketinggian muka laut telah terjadi sekitar 3000 - 4000 tahun yang lalu.
Para Ilmuwan Mempertanyakan Teori Konvensional Ketinggian Laut
[Terjemahan bebas] Para ilmuwan Australia mengatakan mereka telah menemukan bukti adanya perubahan yang sangat cepat pada ketinggian muka laut serta penganjlokan yang dramatis pada ketinggian tersebut baru-baru ini -- yang, secara langsung, mempertanyakan ilmu pengetahuan/kearifan konvensional sekarang ini.
Dr Robert Baker dari University of New England, di New South Wales country town of Armidale, telah menemukan rahasia-rahasia pelapisan cacing pada bebatuan yang pernah terbenam air laut untuk menggoyahkan teori mapan bahwa ketinggian muka air laut selama ini sama saja.
Baker bersikukuh bahwa ketinggian muka air laut selama ini tak tetap sejak jaman es, sebagaimana yang umumnya diyakini. Baker dan para koleganya di New England University mengatakan bahwa ketinggian muka air laut mungkin telah anjlok dengan cepat 3500 tahun yang lalu, sebanyak satu meter hanya dalam 10-50 tahun.
Para Zeta sangat menghargai karya-karya Immanuel Velikovsky. Namun hasil-hasil kerja Velikovsky dinihilkan oleh mereka yang menganggap konsep bencana alam dahsyat yang akan terjadi selama masa hidup mereka menjadi terlalu mengerikan untuk direnungkan; maka, Velikovsky difitnah.
ZetaTalk Velikovsky 8/15/1995:
Immanuel Velikovsky adalah seorang jenius yang setara dengan Einstein, fakta yang jarang disebut-sebut para pemfitnahnya. Baik dirinya maupun Einstein adalah Anak-Anak Bintang (Star Children), dan keduanya adalah sohib yang senang berdebat dengan penuh persahabatan dalam topik-topik yang hanya bisa dilakukan oleh dua orang jenius.
Misi Velikovsky adalah untuk menyetel pemikiran manusia tentang bencana-bencana alam periodik yang telah sedemikian dramatisnya meninggalkan jejak di bumi dan sejarah manusia.
Seperti Einstein, ia dicaci maki karena menyajikan apa yang tak ingin dipikirkan kebanyakan orang, yaitu kabar buruk.
Gunung-gunung sudah jelas terlontar ke langit akibat tekanan ekstrim, puing-puing peradaban besar akibat kematian tanpa alasan, bangkai-bangkai gajah purba sehat yang membeku mendadak tanpa bukti penyebab kematian -- semua ini ditempel saja di dinding (penelitian-pen.) dan tak ditangani.
Penelitian ke wilayah asing jarang menghasilkan kesimpulan penuh yang pasti. Teori-teori yang berbasiskan teori-teori tak memiliki dasar yang kuat. Kalau ada teori itu yang terbukti, dalam kondisi-kondisi itu, maka itu sebuah keajaiban. Maka, beberapa teori Velikovsky tentang penyebab tabrakan meteor yang terbang dekat bumi tak berdasar. Kalau Planet Venus dibuat kacau orbitnya setelah sebuah pergeseran kutub terbaru, maka gejolak-gejolak bumi disebabkan oleh lewatnya Planet Ke-12
Tak seperti teori relativitas Einstein, teori-teori Velikovsky tak bisa dibuktikan secara efektif hingga sang Bintang Merah, Planet Ke-12, kembali menyerang Tata Surya ini.
Sayangnya, mereka yang tak bersedia mendengarkan Velikovsky ataupun merenungkan bukti-bukti yang diajukannya secara puitis, mereka akan telah terlambat untuk mulai belajar tentang kebenaran teori-teorinya!
Potsdam Institute di Jerman menyimpulkan bahwa miringnya bumi sesungguhnya berubah sekitar 3600 tahun yang lalu, yang memicu terjadinya lebih banyak gurun pasir di Gurun Sahara.
Sahara Turned to Desert in Abrupt Cclimate Change, July 15, 1999
Hujan tak lagi turun, suhu udara naik dan padang-padang rumput luas di Afrika Utara berubah menjadi padang pasir beberapa tahun yang lalu - perubahan-perubahan y ang mungkin telah membantu berkembangnya peradaban di Lembah Nil. Perubahan ke masa kini dan iklimnya tidaklah bertahap - 4000 sampai 3600 tahun yang lalu, menurut sebuah karya ilmiah yang diterbitkan hari ini oleh jurnal Geophysical Research Letters. Sebuah tim peneliti yang dikepalai oleh Martin Claussen dari Potsdam Institute for Climate Impact Research Jerman, menganalisa model-model komputer untuk iklim beberapa ribu tahun yang lalu. Mereka menyimpulkan bahwa perubahan pada iklim gurun pasir sekarang ini di Gurun Sahara adalah dipicu oleh perubahan-perubahan pada orbit Bumi danmiringnya sumbu Bumi.
Cuaca aneh yang sama yang kita alami sekarang, juga dialami sekitar 3600 tahun yang lalu, menurut dokumentasi dari jaman kekuasaan Kaisar Oin, kira-kira 1,600 tahun Sebelum Masehi (atau 3600 tahun yang lalu).
Embun yang membeku (frost), curah hujan lebat, silih bergantinya temperatur udara, kekurangan tanaman pangan, serta terganggunya rotasi bumi.
Semua ini merupakan hal-hal yang telah diprediksi oleh Zeta untuk masa kini maupun untuk minggu menjelang tibanya pergeseran kutub itu sendiri.
Pada tahun ke dua puluh sembilan kekuasaan Raja Chieh, matahari redup...Raja Chieh bermoral rendah...matahari tertekan...selama tahun-tahun terakhir kekuasaan Chieh, es terbentuk di pagi-pagi hari lalu embun-embun membeku dalam waktu enam bulan...Hujan lebat merubuhkan kuil-kuil dan gedung-gedung...Langit memberi perintah-perintah keras. Matahari dan Bulan tak tepat waktu. Cuaca panas dan dingin datang tak teratur. Kelima tanaman cereal layu lalu mati.
Menurut para Zeta, Laut Mediterranea tadinya sebuah rawa di jaman dahulu, tak terbanjiri oleh air laut--sebuah fakta yang membuat para manusia terdahulu bermigrasi dari Afrika ke Eropa.
Kala lempeng Mediteranea robek selama pergeseran-pergeseran kutub, lempeng tersebut tenggelam. Adanya pukulan air laut membuktikan kerangka waktu dari salah satu titik pukulan itu, yaitu dua buah pergeseran kutub yang lalu, atau sekitar 7200 tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan sebuah pesisir kuno 550 kaki di bawah permukaan Laut Hitam, yang memberi bukti baru yang dramatis atas bencana banjir dahsyat yang mendadak sekitar 7500 tahun yang lalu. Sebuah tim penjelajah perairan dalam pada musim panas ini menangkap gambar-gambar sonar pertama dari sebuah tanggul halus dan gosong pasir yang terbenam laut, tak terganggu selama ribuan tahun di dasar laut. Kini, dengan menggunakan teknik-teknik penanggalan radio karbon, para analis telah menunjukkan bahwa sisa-sisa moluska air tawar yang dikeruk dari pantai kuno berumur 7500 tahun dan spesies air laut mulai muncul 6900 tahun yang lalu. Penjelajah Robert D. Ballard, yang memimpin tim pengumpul kerang, mengatakan bahwa temuan-temuan itu mengindikasikan terjadinya suatu banjir pada suatu masa dengan gap waktu 600 tahun.
Dan pada tahun 1628 Sebelum Masehi, estimasi terbaik yang dapat manusia buat adalah sebuah letusan mahadahsyat di pulau Santorini - berkekuatan VEI 6. Ini adalah letusan vulkanik yang membuat Nabi Musa berkeliaran di Lembah Shadow of Death selama migrasi Bangsa Yahudi saat itu. Atmosfer suram vulkanik yang terjadi sekitar 3600 tahun yang lalu mempengaruhi pertumbuhan pohon-pohon di utara Eropa.
Pulau Santorini di Yunani meletus di pertengahan tahun 1600an Sebelum Masehi. Sementara tim yang dikepalai Hakan Grudd dari Climate Impacts Research Center di Kiruna, Sweden, mendata tanggal letusan Santorini hingga 1628, para cendekiawan lain menggunakan tanggal-tanggal yang berbeda, meskipun semuanya dalam beberapa tahun. Tim Swedia mengatakan bahwa penanggalan cincin pohon mereka memiliki margin kesalahan plus atau minus 65 tahun. Para ilmuwan lainnya yang meneliti cincin-cincin pohon telah menemukan periode-periode kerusakan pada frost dan pertumbuhan yang lambat pada pertengahan 1600an Sebelum Masehi yang berdampak pada pohon-pohon oak di Irlandia, Inggris, dan Jerman, pepohonan pinus di Kalifornia dan pepohonan di Turki.
Menurut para Zeta, tak diragukan lagi bahwa Migrasi Bangsa Yahudi terjadi selama sebuah pergeseran kutub.
Hijrahnya Bangsa Yahudi 11/15/1996:
Para Budak bukan sekedar meninggalkan begitu saja para tuan mereka, dan, pada utamanya serombongan besar budak, dengan wanita-wanita tua dan anak-anak di antara mereka, tak akan berada bermil-mil jauhnya dari para tuan mereka di daerah gurun dimana orang dengan mudah melihat ke kejauhan.
Maka, hijrahnya bangsa Yahudi tak terjadi hanya karena grup tersebut memutuskan ingin berjalan-jalan saja di suatu hari, namun karena mengantisipasi sesuatu yang lebih buruk dari pada cambukan cemeti sebagai hukuman yang umum diperoleh jika mereka ditemukan.
Hijrah itu terjadi karena para tuan mereka merasa sangat kacau dan khawatir oleh masalah-masalah yang sedemikian parahnya sehingga pikiran mereka benar-benar teralihkan dari para budak mereka.
Para budak itu pergi oleh karena lewatnya Planet X yang begitu jelas pertama kali dengan malam yang panjang, lalu terjadi gempa-gempa bumi mengerikan serta letusan-letusan dari gunung-gunung berapi di dekat sana.
Maka kekacauan pun merajalela, tepat seperti kekacauan yang ditakuti para pemerintah dunia akan terjadi dalam waktu dekat. Para penjaga meninggalkan pos-pos penjagaan mereka, dan para pembantu rumah tangga mencuri dari para tuan mereka lalu pergi diam-diam di malam yang sepertinya tak pernah berakhir. Para penguasa terus-menerus dipenuhi kekhawatiran-kekhawatiran serta saling berdiskusi tentang bagaimana caranya menenangkan para dewa.
Para elit militer, yang terbiasa berkuasa penuh dan tak menolerir adanya penentangan-penentangan terhadap perintah-perintah mereka, bereaksi terhadap kekacauan dengan mencoba membangun kembali pemerintahan. Para tentara yang histeris, tak mampu memahami apa yang sedang terjadi pada mereka, tak berselera menenangkan para superior mereka, maka militer mengalami konflik-konflik internal untuk beberapa waktu.
Barulah ketika bumi kembali berputar, para penguasa Mesir dan para pimpinan militer mereka akhirnya mampu menguasai kembali tentara mereka. Namun sebelum saat itu tiba, sebagaimana yang dituturkan sejarah, hijrah bangsa Yahudi berhasil!
Kepunahan-kepunahan sering terjadi selama pergeseran-pergeseran kutub akibat perubahan iklim yang tiba-tiba.
Menurut sebuah artikel di majalah Discovery pada April 1999, gajah-gajah purba berbulu tebal yang terakhir, punah sekitar 3800 tahun yang lalu.
Masa kejayaan gajah purba (mammoth) adalah Jaman Pleistocene, yang terentang dari 1,8 juta tahun yang lalu hingga akhir jaman es 11,000 tahun yang lalu. Para mammoth ini terutama berkembang subur di Siberia, dimana tanah-tanah berumput yang kering yang pernah terentang luas hingga ratusan mil, yang menyokong ekosistem subur bagi para mammoth, bison dan hewan pemakan tanaman lainnya berukuran jumbo. fosil-fosil mammoth di Pulau Wrangel merupakan yang termuda yang pernah ditemukan. Rupanya di sanalah mammoth-mammoth itu terakhir kali hidup. Mereka punah baru 3,800 tahun yang lalu......
Para Zeta menerapkan logika atas temuan gajah-gajah pruba yang membeku, oleh karena tak mungkin mereka bisa membeku dengan rerumputan segar masih berada dalam perut, jika bukan karena telah terjadinya pergeseran kerak bumi. Ini baru satu lagi bukti bahwa sesuatu telah terjadi sekitar 3600 tahun yang lalu, dan akan terjadi lagi di dunia kita sebentar lagi.
ZetaTalk Mastodons 7/15/2001:
"Mastodon (gajah purba) adalah suatu spesies yang punah selama beberapa pergeseran kutub yang lalu, utamanya ketika padang-padang rumput dimana mereka merumput di Siberia ditarik dengan cepat ke liingkar kutub yang baru. Namun ketika ditarik ke dalam air dan tenggelam, dan kemudian cukup jauh ke utara, para gajah purba itu membeku seketika. Jika para gajah purba tak membeku seketika, maka pastilah mereka harusnya dalam kedaan membusuk - mungkin hanya kulitnya yang awet, namun organ-organ dalamnya akan lembek. Bukan ini kasusnya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kondisi membeku hewan-hewan yang telah awet itu!
Jadi, ketika membeku seketika, dan terus membeku sejak saat itu, lalu bagaimana para gajah purba itu kedapatan menyimpan rumput-rumput hijau dan bunga-bunga rumput dalam perut mereka? Berderap cepat ke Lingkar Arctic (Kutub Utara)? Apakah orang anggap mereka ini makan salju? Mereka ini pemakan tumbuhan!
Padang-padang rumput mereka berpindah selama pergeseran kutub. Sisa-sisa gajah purba yang tak sampai cukup jauh ke lingkar kutub untuk membeku sepenuhnya adalah tulang-tulang dan gading yang telah diambili dari Kep. Ivory selama berabad-abad. Tubuh mereka membusuk tapi tidak dengan gadingnya. Sebuah harta karun gading, tanpa daging yang mengganggu orang-orang yang mengapalkan gading-gading itu untuk menjadi tuts-tuts piano. Permafrostnya tidak terlalu dalam, dan sebagaimana di wilayah beriklim sedang, frost hanya beberapa inci saja yang paling dalam. Ada tanah, dan lumpur, dan materi yang membusuk dimana pembusukan berlangsung dengan atau tanpa oksigen, sebagaimana yang terjadi di dalam usus Anda dimana gas methana dihasilkan setiap hari."
Berdasarkan pemaparan di atas jelas, bahwa terjadinya pembalikan orbit bumi, di mana puncaknya yakni terbitnya matahari dari barat, dimana sebelumnya tanda akhirnya yaitu malam yang berkepanjangan(3 malam malam biasa) atau hari berkepanjangan(3 hari biasanyanya) tergantung kita di wilayah mana. Kita di Indonesia akan berada di 3 malam berkepanjangan, tanpa sinar matahari selama 3 hari. Dan kita sekarang sudah berada di tahap 8 dari 10 tahap, dimana tahap 10 adalah tahap terbitnya matahari dari barat. Kehancuran bumi karena pembalikan orbit akan terjadi dalam beberapa hari saja karena proses pergeseran lempeng, penaikan permukaan bumi, penarikan bumi(lihatlah bahwa Arab kini menjadi bersalju yang bisa jadi disebabkan telah bergesernya bumi arab sedikit ke utara).
Hal inilah yang dewasa ini menjadikan bumi bergerak dalam wujud gempa setiap hari bahkan setiap detik. Akibat dahsyatnya tarik menarik antara Matahari dan Nibiru. Bagai dua kutub magnet, yang dua duanya memiliki daya tarik super besar dan bumi adalah benda yang memiliki kandungan zat besi di setiap lapisannya. Maka daya tarik menarik yang sangat kuat itu menjadikan bumi akan benar benar terbalik orbitnya, yakni pada saat Nibiru melintas di jarak terdekat dengan bumi. Sekarang ini Nibiru semakin dekat, bisa di cari di Youtube banyak penampakannya sebagai matahari kembar di satu hari, dan sering di tutupi para orang pintar dengan penjelasan sun dog atau tipuan penglihatan karena pembiasan. Padahal yang benar adalah adanya planet superbesar, setara Jupiter yang saat ini sudah sangat dekat dengan bumi karena saat ini kita telah berada dari waktu 3600 tahun lalu dimana siklus sang planet raksasa kembali berada di jarak terdekat dengan bumi. Dan pemerintahan besar sengaja membiarkan karena bila hal ini sampai di ketahui awam akan menimbulkan kegoncangan umat manusia.
Akan halnya kita, mengetahui bahwa matahari memang akan terbit dari barat di satu waktu. Namun mungkin kita beranggapan bahwa saat itu baru akan terjadi ribuan tahun kedepan. Namun dengan fenomena akhir akhir ini mau tidak mau kita pasti akan menemukan saat itu dalam masa tidak lama, sepuluh, duapuluh atau tiga puluh tahun kedepan. Bila tanda di timur tengah tidak berhenti(yakni perselisihan antar negara dan banyaknya kibaran bendera hitam) maka nampaknya satu tanda kiamat besar itu benar benar sudah membayangi kita (sumber: khilaffah)
Posting Komentar