Israel Hanya Anggap Palestina Sebagai Lumbung Uang Dan Budak Industri |
INTERNATIONAL - Pemerintah Israel hanya menggangap Palestina sebagai lumbung uang bagi mereka, dan menanggap seluruh warga Palestina sebagai budak industri. Hal itu disampaikan pengamat, yang juga merupakan editor Veteron Today, Jim W. Dean.
"Israel berusaha untuk menyedot setiap dolar dari perusahaan yang ada dan hanya menggunakan warga Palestina sebagai budak industri yang bisa digunakan setiap kali mereka membutuhkannya," kata Dean, seperti dilansir Press TV pada Kamis (8/9).
Dia juga menyatakan, Israel takut akan demografi Palestina, sehingga Israel terus menindas warga Palestina untuk membuat warga Palestina itu meninggalkan negara mereka.
"Tujuan utama dari penindasan adalah untuk mendorong warga Palestina tidak lagi memiliki harapan dan tidak memiliki masa depan di sana. Dengan harapan warga Palestina itu akan berbondong-bondong meninggalkan negara mereka," sambungnya.
Dean lebih jauh berpendapat, tidak ada yang akan terjadi sehubungan dengan Palestina, kecuali ada perubahan radikal, seperti mobilisasi politik untuk menantang lobi Yahudi di Amerika Serikat.
Dia melanjutkan, lobi-lobi Yahudi di berbagai negara telah mampu memblokir setiap hadangan politik yang nyata terhadap Israel. Analis lebih lanjut mencatat, Israel memiliki catatan panjang terlibat dalam perjanjian yang berbeda, tetapi mereka tidak pernah mematuhinya.
"Apa yang telah terjadi dengan Camp David adalah 20 tahun telah berlalu, langkah-langkah yang seharusnya diambil tidak diambil dan ini akan menjadi taktik, ketika Israel bisa dipaksa untuk datang ke beberapa jenis perjanjian lagi, mereka akan melakukan hal yang sama, "katanya.
"Akan ada prosedur langkah demi langkah yang harus diikuti dan dinegosiasikan dan mereka tidak akan pernah terjadi sampai ada kekuatan besar yang menekan mereka," tukasnya.(sn)
Posting Komentar